Mengenal mantan Bupati Cirebon
kenalan yuk dengan mantan bupati cerbon, arane bapak Drs. H. Dedi Supardi, M.M.
Pada pertengahan 2010, Bupati Cirebon Dedi Supardi terlibat skandal dengan penyanyi dangdut seksi, Melinda. Biduanita yang dikabarkan pernah dekat dengan penyanyi Saiful Jamil ini mengaku telah menikah siri dengan Dedi Supardi. Dari pernikahan siri ini, telah lahir seorang anak laki-laki. Dedi sempat mengelak, namun akhirnya ia mengakui pernikahan sirinya.
Bupati yang satu ini mulai kondang sering masuk infoinment, gosip selebriti gara2 ada kabar asmaranya dengan penyanyi dangdung cantik kondang melinda.
Mantan bupatiini lahir 23 Desember 1958 (umur 55) di Kuningan, Indonesia, gara2 gosip panasnya dengan artis ibukota tsb, beliau diberhentikan dari PDIP (Diberhentikan pada tanggal 23 Agustus 2013)
Profil;
Profil;
istri : Hj. Sri Heviyana Supardi
Anak : Dea Angkasa Putri, Deby Rattania, Andi Yusuf, Andi Arman Maulana
Tempat tinggal
Jl. Kartini (Depan Masjid AT-Taqwa Kota Cirebon )
Drs. H. Dedi Supardi, M.M.adalah Bupati Cirebon yang menjabat sejak tahun 2003. Pada periode Pertama (2003-2008) beliau berpasangan dengan Nur Asyik. Pada Periode kedua (2008-2013) Pemilihan Umum dilakukan secara langsung dan Dedi Supardi berpasangan denganAson Sukasa sebagai wakil bupati dan ia memenangkan pemilihan umum kepala daerah.
Biografi
Kisah hidup Dedi Supardisebagai anak seorang janda, keluarganya cerai-berai. Bersama ibu dan dua kakak perempuan ia pernah tinggal di gubug berlantai tanah dan garasi kantor pemerintahan. Dedi Supardi, Anak lelaki kelahiran 23 Desember 1958, harus rela menggadaikan kebahagiaan masa kecilnya, bahkan masa remaja Dedi yang biasa-biasa saja dan tidak terlalu pintar harus bertukar dengan kerja keras. Dedi memang manusia biasa, ia pernah sengsara, hidup susah dan nelangsa. Singkat cerita Dedi lulus kuliah, sempat menganggur delapan bulan, kemudian diterima kerja. Langkahnya merangkak meraih masa depan, mulai dari Tenaga Penyuluh Lapangan di Bandung, diangkat sebagai PNS menduduki jabatan struktural Kepala Unit Pelayanan Teknis, Kepala TU hingga akhirnya sebagai Kepala Kantor Departemen Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon.
Dari titik nol ia mendaki hingga tinggi. Dedi memang memiliki insting politikyang tajam dan akurat, tak heran membawanya ke meja percaturan politik. Mulai dari jabatan Wakil Bupati ia mengabdi, dan empat tahun kemudian, ketika masa jabatan Sutisna-Dedi habis. ia terpilih menjadi Bupati Cirebonyang berhasil menggalang dukungan dari partai PDIP dan menggandeng Nur Asyik sebagai Wakil Bupati Cirebon dari Partai Persatuan Pembangunan. Perjalanan hidup yang sedemikian kompleks telah menempa Dedi, hingga menjadi sosok yang berpengetahuan, berpengalaman dan mampu memimpin. Selanjutnya, ketika terjadi perubahan aturan dalam pemilihan kepala daerah. Proses pemilihan yang semula dilkasanakan oleh DPRD, kini dialihkan menjadi kewenangan rakyat. Berbekal insting politik yang terbukti dan teruji mengantarkan Dedi ke garda terdepan sebagai Bupati Cirebon periode kedua secara berturut-turut. Resepnya, Ia tidak saja melakukan penggalangan diDPRD, melainkan di luar parlemen dan partai. Seperti kelompok strategis di tengah masyarakat. Dedi yang berpasangan dengan Ason Sukasa akhirnya menang mengungguli dua rivalnya, yakni pasangan Djakaria Machmud-Arif Natadiningrat dan Sunjaya-Abdul Hayi Imam. Kepeduliannya terhadap rakyat mengantarkan kemenangan. Selain tekun merajut karir di pemerintahan, dan bergelut di dunia politik.
Skandal Asmara dengan Pedangdut Ibukota Melinda
Anak : Dea Angkasa Putri, Deby Rattania, Andi Yusuf, Andi Arman Maulana
Tempat tinggal
Jl. Kartini (Depan Masjid AT-Taqwa Kota Cirebon )
Drs. H. Dedi Supardi, M.M.adalah Bupati Cirebon yang menjabat sejak tahun 2003. Pada periode Pertama (2003-2008) beliau berpasangan dengan Nur Asyik. Pada Periode kedua (2008-2013) Pemilihan Umum dilakukan secara langsung dan Dedi Supardi berpasangan denganAson Sukasa sebagai wakil bupati dan ia memenangkan pemilihan umum kepala daerah.
Biografi
Kisah hidup Dedi Supardisebagai anak seorang janda, keluarganya cerai-berai. Bersama ibu dan dua kakak perempuan ia pernah tinggal di gubug berlantai tanah dan garasi kantor pemerintahan. Dedi Supardi, Anak lelaki kelahiran 23 Desember 1958, harus rela menggadaikan kebahagiaan masa kecilnya, bahkan masa remaja Dedi yang biasa-biasa saja dan tidak terlalu pintar harus bertukar dengan kerja keras. Dedi memang manusia biasa, ia pernah sengsara, hidup susah dan nelangsa. Singkat cerita Dedi lulus kuliah, sempat menganggur delapan bulan, kemudian diterima kerja. Langkahnya merangkak meraih masa depan, mulai dari Tenaga Penyuluh Lapangan di Bandung, diangkat sebagai PNS menduduki jabatan struktural Kepala Unit Pelayanan Teknis, Kepala TU hingga akhirnya sebagai Kepala Kantor Departemen Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon.
Dari titik nol ia mendaki hingga tinggi. Dedi memang memiliki insting politikyang tajam dan akurat, tak heran membawanya ke meja percaturan politik. Mulai dari jabatan Wakil Bupati ia mengabdi, dan empat tahun kemudian, ketika masa jabatan Sutisna-Dedi habis. ia terpilih menjadi Bupati Cirebonyang berhasil menggalang dukungan dari partai PDIP dan menggandeng Nur Asyik sebagai Wakil Bupati Cirebon dari Partai Persatuan Pembangunan. Perjalanan hidup yang sedemikian kompleks telah menempa Dedi, hingga menjadi sosok yang berpengetahuan, berpengalaman dan mampu memimpin. Selanjutnya, ketika terjadi perubahan aturan dalam pemilihan kepala daerah. Proses pemilihan yang semula dilkasanakan oleh DPRD, kini dialihkan menjadi kewenangan rakyat. Berbekal insting politik yang terbukti dan teruji mengantarkan Dedi ke garda terdepan sebagai Bupati Cirebon periode kedua secara berturut-turut. Resepnya, Ia tidak saja melakukan penggalangan diDPRD, melainkan di luar parlemen dan partai. Seperti kelompok strategis di tengah masyarakat. Dedi yang berpasangan dengan Ason Sukasa akhirnya menang mengungguli dua rivalnya, yakni pasangan Djakaria Machmud-Arif Natadiningrat dan Sunjaya-Abdul Hayi Imam. Kepeduliannya terhadap rakyat mengantarkan kemenangan. Selain tekun merajut karir di pemerintahan, dan bergelut di dunia politik.
Skandal Asmara dengan Pedangdut Ibukota Melinda
Pada pertengahan 2010, Bupati Cirebon Dedi Supardi terlibat skandal dengan penyanyi dangdut seksi, Melinda. Biduanita yang dikabarkan pernah dekat dengan penyanyi Saiful Jamil ini mengaku telah menikah siri dengan Dedi Supardi. Dari pernikahan siri ini, telah lahir seorang anak laki-laki. Dedi sempat mengelak, namun akhirnya ia mengakui pernikahan sirinya.
Category: Mengenal mantan Bupati Cirebon, Tentang Cirebon
0 comments