Cari Info Cirebon


Hutan wisata dengan menampilkan keindahan alam dan banyak ditumbuhi oleh pohon kayu putih. Menyediakan lokasi bagi para penggemar jalan kaki dan arena motor cross. Di lokasi ini juga terdapat danau Ciranca bagi penggemar memancing. Berlokasi di Desa Ciwaringin Kecamatan Ciwaringin, 17 Km dari Kota Sumber.
Tempat Wisata Alam Di Cirebon :

Taman Wisata Siwalk
Wanawisata Ciwaringin
Wisata Banyu Panas Palimanan
Kawasan wisata Agro Griya
Kawasan wisata Agro Tirta
Tempat Wisata Belawa
Wisata Situ Sedong
Pasir Paniis
Objek Wisata Plangon
Lapangan GOLF Ciperna
Objek Wisata Situ Patok
Tempat Rekreasi Cikalahang
Tempat2 wisata di Cirebon:
Kunjungan Ke Kampung Batik yang berada di Plered Cirebon, yaitu Kampung Batik Trusmi, sambil diteruskan mungkin ke Patilasan Ki Buyut Trusmi.


Pusat Tokoh Batik Trusmi



Koperasi batik Trusmi



Andong Angkutan untuk jalan-jalan








Masjid Keramat Buyut Trusmi
Kawasan Pendidikan Tuparev ( Univeritas Muhammadiyah Cirebon, SMP/SMA/SMK Muhamaddiyah, SMK Negeri 1 Kedawung, Islamic Center.



Universitas Muhammadiyah Cirebon



SMA Muhammadiyah Cirebon
Lewat Jalan Tuparev ada : Gedung PLN dan Tuparev Super Blok bagi yang mau belanja siapin bekal nanti.



Tuparev Super Blok



Gedung PLN Cirebon
Grage Mall
Bertempat di Jalan Tentara Pelajar No 1 Cirebon. Grage Mall merupakan sebuah pusat perbelanjaan besar dengan konsep modern. akses yang mudah karena berada di pusat Kota Cirebon menjadikannya sebagai landmark Kota Cirebon. di dalamnya terdapat Food Court, Timezone, Gramedia, Matahari, Bioskop Grage 21 yang menampilkan film - film terbaru baik itu dalam negeri dan luar negeri.



Grage Mall
SMAN 2 Cirebon




Halte SMAN 2 Cirebon
CSB Mall mempunyai slogan "One Stop Shopping", yang memberikan kenyamanan dan kesenangan jadi dapat dibayangkan suatu tempat dimana dapat melakukan segala kegiatan berbelanja. Supermarket yang lengkap dengan segala kebutuhan sehari-hari, sampai toko-toko yang menyediakan segala sesuatu yang diinginkan untuk memanjakan diri dan mengikuti trend masa kini, semua tersedia di shopping mall yang akan memberi warna tersendiri pada kota Cirebon. Dengan konsep 4 lantai dengan fasilitas gedung parkir 4 lantai yang dapat menampung 1800 unit kendaraan roda empat, sehingga CSB mall masuk dalam katagori mall kelas A yakni setara dengan mall Taman Anggrek, mall Kelapa Gading dan Plaza Senayan di Jakarta. Untuk Mall ini sendiri sudah bergabung: Anchor Tenant HYPERMART terletak di lower ground floor, Dept Store MATAHARI type A mengambil 2 lantai terletek di ground floor dan upper ground floor, STUDIO XXI bioskop dengan kualitas gambar dan suara terbaik saat ini. CSB Mall merupakan pusat life syle dan entertainment di jantung kota Cirebon adalah bagian penting dalam kawasan bisnis terpadu Cirebon Superblok. Hypermart yang luas, pusat hiburan dan permainan keluarga dengan teknologi terbaru, toko, resto, café dan fasilitas penunjang yang lengkap akan menjadikan CSB mall sebagai tempat belanja utama masyarakat cirebon dan sekitarnya.



CSB Cirebon



CSB Cirebon - Dalam Pembangunan
Gedung Negara

Gedung Negara Cirebon
Stasiun Kejaksaan,

Stasiun Kejaksan
Masjid At-Taqwa
Masjid Kebanggan Masyarakat Cirebon, yaitu masjid At-Taqwa, subhanallah besarnya sob, di banding masjid-masjid di cirebon, dan begitu indah bentuk dari bangunanya, dari masjid At-Taqwa,



Masjid At-Taqwa
Gedung Wali Kota
Pusat Pemerintahan Kota Cirebon


Gedung Walikota Cirebon
DPRD Kota Cirebon

Gedung DPRD Kota Cirebon
PGC dan Asia Toserba
Bertempat di pasar pagi Kota Cirebon. Pusat grosir cirebon (PGC) adalah pusat perbelanjaan favorit Cirebon untuk berbelanja baju dan elektronik handphone. Setiap hari terutama pada hari - hari sabtu dan minggu serta hari - hari menjelang hari raya, PGC laris manis diserbu para pecinta fashion warga Cirebon dan sekitarnya. Lokasinya yang strategis dan harganya yang murah menjadikan PGC sebagai pusat perbelanjaan yang wajib dikunjungi para pelancong dari luar kota.

Pusat Grosir Cirebon - PGC

ASIA Toserba
Pasar Kanoman Cirebon

Pasar Kanoman
Keraton Kanoman
Keraton Kanoman adalah Kesultanan Cirebon, setelah berdiri Keraton Kanoman pada tahun 1678 M Kesultanan Cirebon terdiri dari Keraton Kasepuhan dan keraton Kanoman yang merupakan pemimpin dan wakilnya. Kebesaran Islam di Jawa Barat tidak lepas dari Cirebon. Sunan Gunung Jati adalah orang yang bertanggung jawab menyebarkan agama Islam di Jawa Barat, sehingga berbicara tentang Cirebon tidak akan lepas dari sosok Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Keraton Kanoman didirikan oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya, yang bergelar Sultan Anom I pada sekitar tahun 1678 M. Keraton Kanoman masih taat memegang adat-istiadat dan pepakem, di antaranya melaksanakan tradisi Grebeg Syawal,seminggu setelah Idul Fitri dan berziarah ke makam leluhur, Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Cirebon Utara. Peninggalan-peninggalan bersejarah di Keraton Kanoman erat kaitannya dengan syiar agama Islam yang giat dilakukan Sunan Gunung Jati, yang juga dikenal dengan Syarif Hidayatullah.

Kompleks Keraton Kanoman yang mempunyai luas sekitar 6 hektar ini berlokasi di belakang pasar Di Kraton ini tinggal sultan ke dua belas yang bernama Raja Muhammad Emiruddin berserta keluarga. Kraton Kanoman merupakan komplek yang luas, yang terdiri dari bangunan kuno. salah satunya saung yang bernama bangsal witana yang merupakan cikal bakal Kraton yang luasnya hampir lima kali lapangan sepak bola.

Di keraton ini masih terdapat barang barang, seperti dua kereta bernama Paksi Naga Liman dan Jempana yang masih terawat baik dan tersimpan di museum. Bentuknya burak, yakni hewan yang dikendarai Nabi Muhammad ketika ia Isra Mi'raj. Tidak jauh dari kereta, terdapat bangsal Jinem, atau Pendopo untuk Menerima tamu, penobatan sultan dan pemberian restu sebuah acara seperti Maulid Nabi. Dan di bagian tengah Kraton terdapat kompleks bangunan bangunan bernama Siti Hinggil.

Hal yang menarik dari Keraton di Cirebon adalah adanya piring-piring porselen asli Tiongkok yang menjadi penghias dinding semua keraton di Cirebon. Tak cuma di keraton, piring-piring keramik itu bertebaran hampir di seluruh situs bersejarah di Cirebon. Dan yang tidak kalah penting dari Keraton di Cirebon adalah keraton selalu menghadap ke utara. Dan di halamannya ada patung macan sebagai lambang Prabu Siliwangi. Di depan keraton selalu ada alun alun untuk rakyat berkumpul dan pasar sebagai pusat perekonomian, di sebelah timur keraton selalu ada masjid.




Kompleks Keraton Kanoman


Kompleks Karaton Kanoman


Kompleks Karaton Kanoman



Kompleks Karaton Kanoman



Kompleks Karaton Kanoman


Kompleks Karaton Kanoman


Kompleks Karaton Kanoman
Taman Sari Sunyaragi adalah bekas taman sari pesanggrahan Kraton Ksepuhan yang fungsi utamya untuk menyepi. Arti nama sunyaragi sendiri berasal dari kata sunya artinya tempat menyepi dan ragi artinya raga, yang secara keseluruhan diartikan tempat untuk menyepi atau mengasingkan raga. Sebutan Gua dalam hal ini adalah bukan gua sebenarnya namun merupakan gua artificial, yang artinya dibangun dengan gaya arsitektur banyak menyerupai gua dan berhiaskan air. Hal inilah yang menjadi daya tarik dari Tamansari Gua Sunyaragi. Menurut cerita bahwa Taman Sari Gua Sunyaragi didirikan sejak 1448 sebagaimana tertulis (Gajah Derum Tirta Linuwih) yang artinya gajah berarti 8, Derum berarti 4, tirta berarti 4 dan Linuwih berarti 1) atau tahun 1526 oleh Panembahan RAtu Pakungwati I atau PM Muhammad arifin II.

Letak Tamansari Gua Sunyaragi adalah + 4 Km sebelah barat daya dari Kraton Kasepuhan dan + 700 m sebelah barat Terminal Harjamukti Cirebon.
Tempat Wisata Sejarah Dan Religi di Cirebon :

  1. Makam keramat Megu 
  2. Petilasan Cimandung 
  3. Situs Batu Tulis huludayeuh 
  4. Makam Talun 
  5. Makam Buyut Trusmi 
  6. Makam Sunan Gunung Jati 
  7. Makam Pangeran Jakatawa dan Syeh Bentong 
  8. Makam Nyi Mas Gandasari 
  9. Situs Lawang Gede 
  10. Situs Pasanggrahan Balong Biru 
  11. Makam Syekh Magelung Sakti 
  12. Balong Keramat Tuk 
  13. Patilasan Sunan Kalijaga 
  14. Masjid Agung Sang Cipta Rasa 
  15. Makam Gunung Sembung 
  16. Masjid Merah Panjunan 
  17. Patilasan Pangeran Drajat 
  18. Makam Keramat Syekh Magelung 
  19. Dalem Agung Pakungwati 
  20. Kaprabonan 
  21. Keraton Kasepuhan 
  22. Keraton Kanoman 
  23. Keraton Kacirebonan 
  24. Goa Sunyaragi 
  25. Kelenteng Talang 
  26. Kelenteng Welas Asih 
  27. Pendopo Kabupaten Cirebon 
  28. Balai Kota Cirebon 
  29. Gedung Karesidenan Cirebon 
  30. Situs Pasanggrahan Balong Biru 
  31. Situs Pejambon 
  32. Prasasti Huludayeuh 
  33. Kompleks Buyut Trusmi 
  34. Vihara Budidharma 
  35. Makam Nyi Mas Ratu Gandasari 
  36. Keraton Gebang 
  37. Talun (Cirebon Girang) 
  38. Klenteng Dharma Rakita 
  39. Klenteng Dharma Sukma 
  40. Masjid tua tugu dalem 
  41. Makam panjang 
  42. Batu celek 
  43. Pura agung jati pramana 
  44. Masjid Jagabayan 
  45. Monumen kereta tua 
  46. Sumur ketandan 
  47. Makam aria wiracula 
  48. Makam syekh maulana maghribi 
  49. Masjid Agung Kanoman 
  50. Vihara pemancar keselamatan 
  51. Makam mbah kyai talka 
  52. Masjid raya at-taqwa 
  53. Keraton kacirebonan 
  54. Gedung rokok BAT 
  55. Gedung balaikota cirebon 
  56. Gedung negara keresidenan 
  57. Makam pangeran sapu jagat 
  58. Museum keraton kasepuhan
Bangunan Kolonial Belanda di Cirebon



Kota Cirebon kaya akan Bangunan-bangunan Cagar Budaya dari Abad XIX hingga Abad XX. Bila kita melewati Jalan-jalan Utama Kota Cirebon kita dapat mengenang kilas balik Cirebon Tempo Doeloe, serta bisa jug untuk penelitian-penelitian ilmiah terkait. Beberapa Bangunan masa Kolonial tersebut adalah

  1. Gedung Balaikota di Jl. Siliwangi atau + 300 m dari stasiun Kejaksaan. Gedung ini didirikan pada tahun 1927 dengan arsitekturnya bernama Ir. Jikoot dan relief udang yang melekat pada eksterior depan atas di buat oleh Maas.
  2. Stasiun Kereta Api Kejaksaan didirikan pada tahun1912-1914 dengan arsiteknya bernama Ir. Moojen.
  3. Bank Indonesia, Dahulu bernama Javasche Bank, didirikan pada tahun 1912 dengan arsitek Cuyppers dan Hulswit.
  4. Pabrik Rokok British American Tobacco (BAT), didirikan pada tahun 1924 dengan asitek Cuypers.
  5. Gedung Mapolresta didirikan pada tahun 1918, dahulu merupakan rumah sakit Khusus untuk orang-orang pribumi (inlandshe hospital)
  6. Gereja St. Yusuf di Jl. Yos Sudarso, didirikan pada tahun 1878 oleh Louis Theodoor Gonsalves, pemilik pabrik gula di pulau jawa dengan arsiteknya bernama Gaunt Slotez.

Dahulu taman ini bernama Taman Traffic Garden Cirebon, namun sejak tahun 1966 berubah menjadi Taman Ade Irma Suryani Nasution. Taman ini merupakan satu-satunya wahana rekreasi dan taman bermain di Kota cirebon. Letaknya di pantai teluk Cirebon. Sehingga hal tersebut dapat menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Untuk menghibur pengunjungnya setiap hari Libur diselenggarakan pementasan Seni hiburan






Keraton Kanoman adalah Kesultanan Cirebon, setelah berdiri Keraton Kanoman pada tahun 1678 M Kesultanan Cirebon terdiri dari Keraton Kasepuhan dan keraton Kanoman yang merupakan pemimpin dan wakilnya. Kebesaran Islam di Jawa Barat tidak lepas dari Cirebon. Sunan Gunung Jati adalah orang yang bertanggung jawab menyebarkan agama Islam di Jawa Barat, sehingga berbicara tentang Cirebon tidak akan lepas dari sosok Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Keraton Kanoman didirikan oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya, yang bergelar Sultan Anom I pada sekitar tahun 1678 M. Keraton Kanoman masih taat memegang adat-istiadat dan pepakem, di antaranya melaksanakan tradisi Grebeg Syawal,seminggu setelah Idul Fitri dan berziarah ke makam leluhur, Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Cirebon Utara. Peninggalan-peninggalan bersejarah di Keraton Kanoman erat kaitannya dengan syiar agama Islam yang giat dilakukan Sunan Gunung Jati, yang juga dikenal dengan Syarif Hidayatullah.

Di keraton ini masih terdapat barang barang, seperti dua kereta bernama Paksi Naga Liman dan Jempana yang masih terawat baik dan tersimpan di museum. Bentuknya burak, yakni hewan yang dikendarai Nabi Muhammad ketika ia Isra Mi'raj. Tidak jauh dari kereta, terdapat bangsal Jinem, atau Pendopo untuk Menerima tamu, penobatan sultan dan pemberian restu sebuah acara seperti Maulid Nabi. Dan di bagian tengah Kraton terdapat kompleks bangunan bangunan bernama Siti Hinggil.
Keraton Kacirbonan

Kraton Kacerbonan merupakan pemekaran dari Keraton Kanoman setelah Sultan Anom IV yakni PR Muhammad Khaerudin wafat, Putra Mahkota yang seharusnya menggantikan tahta diasingkan oleh Belanda ke Ambon karena dianggap sebagai pembangkang dan membrontak. Ketika kembali dari pengasingan tahta sudah diduduki oleh PR. Abu sholeh Imamuddin. Atas dasar kesepakatan keluarga, akhirnya PR Anom Madenda membangun Istana Kacerbonan, kemudian muncullah Sultan Carbon I sebagai Sultan Kacirebonan pertama.

Kedudukan Cirebon yang berada pada bayang-bayang pengaruh Mataram. ketika Amangkurat I berkuasa dari tahun 1646 hingga 1677. Masa pemerin tahan yang ditandai dengan banyaknya pergolakan agaknya menjadi faktor penting mengapa Cirebon semakin menjadi lemah. Pada zaman Amangkurat I, penguasa Cirebon Panembahan Ratu II, cucu Panembahan Ratu, atas permintaan Mataram berpindah ke Girilaya. Kepergiannya dari Keraton Cirebon ke daerah dekat ibukota Mataram ini disertai oleh kedua puteranya, yakni Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kertawijaya. Sebagai penggan ti kedudukannya selaku Sultan Cirebon, ditunjuk puteranya yang paling bungsu, yaitu Pangeran Wangsakarta.

Panembahan Ratu wafat pada tahun 1662 Masehi. Sebelum meninggal beliau membagi kerajaannya menjadi dua yang diwariskan kepada kedua puteranya itu. Pangeran Martawijaya diangkat sebagai Panembahan Sepuh yang berkuasa atas Kasepuhan. Sedangkan Kertawijaya ditunjuk sebagai Panembahan Anom yang berkuasa atas Kanoman.

Sementara itu, Raja Amangkurat I yang kurang bijaksana menimbulkan kebencian di kalangan istana dan penguasa-penguasa daerah yang lain. Dengan didukung oleh seorang pangeran dari Madura bernama Tarunajaya, sang putera mahkota mengadakan pemberontakan. Sayangnya, usaha mereka menentang Amangkurat I tidak berhasil karena perpecahan antara keduanya.

Raja Amangkurat I kemudian meninggal di Tegalwangi setelah melarikan diri dari ibukota Mataram. Dalam pertempuran tersebut, kedua pangeran dari Cirebon itu memihak pada pihak pemberontak. Kira-kira tahun 1678 Masehi, kedua bangsawan pewaris tahta Cirebon kembali ke tanah kelahirannya. Dengan demikian kini di Cirebon berkuasa tiga sultan, masing-masing Sultan Sepuh, Sultan Anom dan Sultan Cerbon.

Gedung-gedung Kolonial Cirebon
Gedung Bank Indonesia (BI) Cirebon

Dari catatan sejarah Gedung Bank Indonesia Cirebon, perencanaan arsitektur gedung yang sekarang menjadi bagian dari Gedung Bank Indonesia Cirebon itu dilakukan oleh Biro Arsitek F.D. Cuypers & Hulswit.

Gedung Bank Indonesia Cirebon in sebelumnya merupakan Kantor Cabang ke-lima dari De Javasche Bank (DJB), yang dibuka pada 31 Juli 1866 dengan nama Agentschap van De Javasche Bank te Cheribon, namun baru beroperasi pada 6 Agustus 1866.

Alamat : Jl. Yos Sudarso No. 5-7, Cirebon
Gedung-gedung Kolonial Cirebon
British American Tobacco (BAT) Cirebon
Gedung BAT Cirebon yang mulai digunakan pada tahun 1924 ini dirancang oleh arsitek F.D. Cuypers & Hulswit bergaya Art Deco, sebuah gaya bangunan yang bermula pada awal 1920-an dan terus digunakan sampai setelah berakhirnya Perang Dunia II.
Alamat : Jl. Pasuketan, Kampung Kebumen, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk-Cirebon